Maukah Pep Guardiola Melatih Tim Nasional Indonesia?
Sepintas judul di atas cukup provokatif. Yah...bagaimana mungkin
seorang pelatih hebat ingin melatih tim yang tidak memiliki prestasi
membanggakan? Bagaimana mungkin seorang pelatih yang sangat berkualitas
mau untuk menghabiskan waktunya untuk melatih di negeri yang jauh dari
kampungnya. Yah...sekali lagi, mungkin judul di atas terlalu provokatif,
bahkan terkesan absurd.
Akan tetapi, judul di atas sebenarnya muncul ketika ada sebuah pertanyaan yang digulirkan "Sebenarnya apa sih kriteria seorang pelatih hebat itu?"
Sebelum kita mendiskusikan hal itu, mari kita melihat beberapa pelatih
yang menurut para pecinta sepakbola adalah pelatih kelas kakap. Tak
pelak, Pep Guardiola dan Jose Mourinho masih menempati urutan teratas.
Selain itu, Carlo Ancelotti, Sir Alex Ferguson, dan Arsene Wenger juga
akan masuk hitungan. Belum lagi pelatih-pelatih di Serie A, Massimiliano
Allegri dan Antonio Conte yang semakin menunjukkan tajinya. Nama-nama
pelatih di atas tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kita sebagai
penikmat olah raga lapangan hijau. Pertanyaan yang muncul sekarang
adalah "Apakah mereka (BENAR-BENAR) adalah pelatih hebat?". Mungkin
sebagian pembaca mengatakan "iya". Tidak masalah...karena mungkin
parameter 'kehebatan' dari seorang pelatih sepakbola cukup beragam di
antara kita.
Untuk saya pribadi, sosok Pep Guardiola, Jose Mourinho, Arsene Wenger
dan Fergie bisa dikatakan sebagai pelatih hebat. Tanpa menafikkan
kualitas pelatih lainnya, ke-4 pelatih di atas merupakan pelatih dengan
kejeniusan yang luar biasa.
- Pep Guardiola. Pria berkepala plontos ini, bagi saya, adalah pelatih dengan keistimewaan sendiri. Betapa tidak, karir kepelatihan profesional pertamanya yang dimulai di Barcelona sudah membuahkan hasil manis. Itu berarti, pada saat merekrut Pep untuk melatih Barcelona, Juan Laporta, pemilik Barcelona saat itu, sedang berjudi karena biar bagaimanapun seorang Pep belum memiliki pengalaman yang banyak sebagai pelatih. Akan tetapi, di sinilah letak kejeniusan pelatih berumur 42 tahun. Tidak banyak pelatih yang bisa melakukan hal ini di awal karir kepelatihannya.
- Jose Mourinho. Nah, ini dia pelatih yang sering membuat kontroversi melalui ucapan maupun tingkahnya. Terlepas dari hal itu, The Special One telah menjadi fenomena tersendiri dalam dunia persepakbolaan. Apakah ia hebat? Ya. Parameter yang paling jelas adalah semua tim yang dia besut akhirnya menjadi sebuah tim yang besar. Porto, Chelsea, Internazionale, dan Real Madrid sudah merasakan servis luar biasa dari seorang Mourinho.
- Arsene Wenger. Mengapa saya memasukkan pelatih ini sebagai pelatih hebat? Karena tidak banyak pelatih sepakbola di dunia ini yang mengusung kebijakan untuk mengutamakan pemain muda dalam skuadnya. Salah satunya adalah The Professor. Walaupun minim gelar, tetapi Arsene Wenger dapat membuat seorang anak muda yang memiliki kualitas yang biasa menjadi luar biasa. Selain itu, kebijakannya untuk merekrut pemain yang belum terkenal untuk kemudian 'dijual' setelah pemain itu 'jadi' telah memberikan keuntungan tersendiri bagi finansial klub.
- Sir Alex Ferguson. Jika ada pelatih dengan karir kepelatihan terlama pada suatu klub, maka itu adalah Fergie. Pria Skotlandia ini telah menukangi Manchester United selama 26 tahun. Selama masa kepelatihannya itulah, Fergie berhasil menggondol gelar-gelar yang prestisius.
Akan tetapi, sekali lagi...apakah ke-4 pelatih di atas adalah pelatih
yang BENAR-BENAR hebat? Yah...apakah BENAR-BENAR hebat? Mari kita ulas.
Tidak ada yang pungkiri, Pep Guardiola telah menjadi trending topic di dunia sepakbola. Tapi, apa jadinya si Plontos tanpa Messi, Xavi, Iniesta, Villa, dan Puyol? Apakah dia bisa membantu el Barca meraih banyak trofi? Silahkan pembaca mengira-ngira sendiri.
Bagaimana dengan Jose Mourinho? Tidak jauh berbeda. Namun, untuk
Mourinho, saya pikir ada keistimewaan sendiri. Yah...rata-rata tim yang
dia besut adalah tim yang memiliki kemampuan finansial yang luar biasa.
Hal ini berimplikasi pada kebijakan pembelian pemain hebat. Chelsea
dengan Abramovich, Inter dengan Moratti, dan Madrid dengan Florentino
Perez adalah taipan-taipan beruang banyak sehingga dapat mendukung
pembelian pemain yang berkelas.
Arsene Wenger? Untuk pria Perancis ini, komentar saya mirip dengan Sir
Alex Ferguson. Apa pasal? Ke-2 pelatih ini adalah pelatih yang masuk
jajaran pelatih terlama dalam menangani sebuah klub. Hal ini berarti
bahwa telah terbentuk "ikatan batin" yang kuat dengan klub, dengan
pemain, dan dengan budaya tim, sehingga berimplikasi pada kepercayaan
diri tim. Oleh karena itu, ada pernyataan menggelitik terhadap ke-2
pelatih tersebut, "Fergie dan Arsene Wenger akan dikatakan hebat jika
dia bisa membawa kesuksesan di luar timnya sekarang". Yah...cukup
berasalan memang.
Trus...apa kaitannya dengan judul di atas???
Pembaca, secara pribadi, saya memiliki kriteria untuk mengatakan seorang
pelatih BENAR-BENAR hebat. Saya kadang membayangkan bagaimana jadinya
jika seorang Pep/ Mourinho/ Wenger/ Fergie melatih Indonesia??? Apakah
Indonesia akan menjelma menjadi sebuah tim kuat??? Di tengah-tengah
kericuhan sepakbola di Indonesia, di balik kekurangan dana, di tengah
terbatasnya potensi yang terlihat, apakah ke-4 pelatih di atas tetap
akan mampu membawa angin perubahan yang positif?
Yah...inilah kriteria saya. Seorang pelatih akan sangat teruji
kehebatannya jika berada dalam kondisi yang benar-benar berbeda. Jika
ke-4 pelatih di atas ternyata mampu membawa Indonesia berbicara di level
dunia, maka itulah seBENAR-BENARnya pelatih yang hebat.
Untuk PSSI versi Djohar atau PSSI versi LNM, kenapa tidak 'memana-manasi' Pep Guardiola agar melatih Indonesia. Mumpung Pep sedang tidak ingin melatih klub sekarang. Ini lebih baik daripada 'memanas-manasi' negeri sendiri dengan ketidakjelasan.
Katakan padanya "Bro, engkau memang pelatih hebat, tetapi elu belum benar-benar hebat jika belum bisa membawa Indonesia bangkit". Siapa tahu, dia akan menjawab, "You meragukan kemampuan saya ya? OK. Saya terima tantanganmu". Wah...kalo sudah seperti ini, berarti Pep mau. Hehe.
Sekali lagi...ini mungkin terlalu mengawang-ngawang dan merupakan harapan tingkat tinggi. Tetapi, tidak ada yang tidak mungkin kan? (chm).
Komentar
Posting Komentar